Kamis, 25 November 2021

REVITALISASI GERAKAN KOPRI, UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN BONUS DEMOGRAFI

doc.e-koran rayon ibnu sina

EDISI 009 (Kamis 27 November 2021). Pada tahun 2030-2040 Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi yang dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64) lebih besar dibandingkan dengan usia tidak produktif (berusia di bawah 15-64 tahun). Pada era tersebut jumlah penduduk usia produktif akan mencapai 64 persen dari semua total jumlah penduduk yang di proyeksikan mencapai 297 juta jiwa. Agar kita dapat memetik manfaat secara maksimal dibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia yang baik juga berkualitas dari melimpahnya jumlah usia produktif. Korps PMII Putri (KOPRI)  sebagai elemen penting dalam organisasi kemahasiswaan PMII, mempunyai andil dan tanggung jawab untuk menjawab tantangan di era nanti.


Secara empiris kopri sudah mampu memiliki peranan yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan. Itu terbukti, dari era dulu hingga sekarang, bahwa kopri sudah mampu membuktikan bahwa dirinya bukan hanya berperan dalam ruang domestik-reproduktif saja, namun ia juga mampu berkontribusi besar dalam ruang yang lebih besar. 


Melihat data Indeks pembangunan gender (IPG) Indonesia  mengalami kenaikan dari 90,82 pada 2016 menjadi 90,99 di 2018. Ini mengindikasikan bahwa keterlibatan perempuan dalam berbagai aspek sangat dibutuhkan. Kopri harus mampu mengambil peran dan tantangan pada era bonus demografi nanti, dengan upaya mempersiapkan diri sedini mungkin. Polarisasi gerakan  kopri, tidak hanya berdasarkan kaderisasi formal yang telah di sepakati dalam aturan, tetapi perlu adanya terobosan yang sesuai dibutuhkan oleh zaman.


Oleh karenanya, di momentum harlah kopri yang ke 54 ini, kita tidak hanya sekedar euforia dalam hal perayaan semata, tetapi kita harus benar-benar menyadari bahwa tantangan zaman telah menanti dan kita harus benar-benar menyiapkan diri.  kita harus mampu menciptakan ruang-ruang untuk mengeksplorasi gagasan dan kemampuan yang kita miliki dan kita harus sadar dengan peran yang kita tempati untuk dapat mengetahui eksistensi diri dan kita harus mampu menciptakan perubahan dan menjadi aktor di dalamnya. Dengan hal itu, saya percaya, kita mampu menjawab tantangan pada era bonus demografi nanti.


Rabu, 24 November 2021

MENYAMBUT HARI GURU NASIONAL

 

(doc.e-koran pmii ibnu sina)

EDISI 008 (Kamis 25 November 2021). Hari Guru Nasional adalah hari untuk  menunjukkan penghargaan terhadap perjuangan guru untuk pendidikan. Hari guru nasional diselenggarakan tiap tahun pada tanggal 25 November.

Guru adalah tauladan, pemberi ilmu, semangat, dorongan, motivasi, dan seluruh kebaikan kebaikan yang sebelumnya dimiliki oleh dirinya sendiri. Maka mereka para guru berhak atas penghargaan,   penghormatan dan kemuliaan dari seluruh anak anak bangsa yang menerima kemanfaatannya dari dulu sampai hari ini. 

Guru begitu mulia, karena mereka memulai mengajar dirinya sendiri sebelum mengajar orang lain dan mereka pula mengajar dengan teladan sebelum  mengajar dengan kata kata. Guru tidak hanya mengajarkan materi saja tetapi guru juga mengajarkan nilai nilai kebangsaan dan keagamaan (spiritual). 

Di kalangan orang orang yang beragama mengatakan "kalaulah bukan karna guruku maka aku tidak tahu siapa tuhanku" begitu mulianya seorang guru sehingga tiada mampu kita menghitung dan membayar jasanya, dan mereka pulalah sang pahlawan tanpa tanda jasa.

Oleh karna demikian momentum hari guru nasional  kali ini mari kita memberikan penghormatan  kepada mereka baik dalam bentuk upacara perayaan, pemberian kado, ataupun implementasi dari ilmu yang mereka berikan. Sehingga  tiada  lain tiada bukan tujuan dan harapan  kita agar pahala dan kebaikan para guru kita terus mengalir dan diberikan  balasan baik di dunia maupun di akhirat.


_SELAMAT  HARI GURU NASIONAL 2021_

Sabtu, 20 November 2021

SELAMAT HARLAH KOPRI KE 45

(doc.e-koran rayon ibnu sina)

EDISI 007 (Sabtu 20 November 2021). Semarang 25 November 1967 merupakan awal langkah KOPRI PMII menjadi garda terdepan dalam mengakomodir Kaum Perempuan Bangsa Indonesia yang ada di dalam organisasi Mahasiswa terbesar di Indonesia bahkan Dunia (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

Tahun 2021 genap sudah 54 tahun para generasi perempuan bangsa berkiprah menjadi salah satu bagian terpenting bangsa Indonesia dalam menentukan arah dan kebijakan demi kepentingan Perempuan.

Di usia yang tak muda ini, KOPRI PMII sudah mengantarkan ratusan ribu kader-kader Perempuan untuk merebut kembali hak mereka di segala lini, baik Akademisi, birokrasi bahkan Politisi, ini membuktikan bahwa semakin menua, KOPRI PMII Semakin Jaya.

Jaya selalu KOPRI ku, tetaplah menjadi Garda terdepan memperjuangkan Hak-Hak Perempuan, teruslah Perangi Patriarki yang kian menekan, Lanjutkan Perjuangan untuk melawan Diskriminasi terhadap kaum Perempuan, sebab didalam Rahimmu engkau mengandung para Pejuang Revolusi untuk merubah Peradaban...


Selamat Harlah ke 54 KOPRI PMII 

25 November 2021

#Siami Noviana

Anggota Kopri Rayon Ibnu Sina

Jumat, 12 November 2021

PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI MAU DI KEMANAKAN?

 

(doc.e-koran pmii rayon ibnu sina)

EDISI 006 (Jum'at 12 November 2021). Hari demi hari ditengah meraknya pandemi covid-19 situasi di semua sektor makain tak terarah, terutama di sektor pendidikan, yang dimana biaya pendidikan semakin meningkat, Disatu sisi pemerintah sibuk dengan persoalan vaksin sehingga lupa akan pendidikan ini, pendidikan mau di kemanakan, khususnya di NTB, ketika sama-sama mengetahui mayoritas penduduk NTB rata-rata bertani, Yang dimana hasil dari pertanian tersebut belum tentu mencukupi finansial apalagi sampai kepada urusan pendidikan.

Mendengar ucapan-ucapan dari pejabat negara sampai pejabat daerah yang selalu ingin meningkatkan mutu pendidikan, tapi sayang itu hanya sebuah ucapan manis yang berujung pahit tanpa gerakan langsung, dan ini yang membuat para mahasiswa-mahasiswi gemetar akan kebijakan pemerintah saat ini.

Wahyu Husain

Wakil Ketua Rayon Ibnu Sina

TENANGKAN DIRI

(doc.e-koran pmii rayon ibnu sina)

EDISI 005 (Jum'at 12 November 2021). Saya punya kisah seorang pemuda yang menjadi musafir. Yang melakukan perjalan dari daerah yang satu ke daerah yang lain nya.  Setelah beberapa hari, ia merasa haus dan juga kelaparan, persedian makanan maupun minuman nya sudah habis kemudian beristirahat lah dia bawah sebuah pohon yang sangat rindang. Di sekitar tempat ia beristirahat itu, ada sebuah danau kecil.

Kemudian pemuda itu pergi ke danau tersebut untuk mengambil air untuk diminum. 


Saat itu di danau sedang banyak warga yang mencuci pakaian sambil bermain di air. Air danau tersebut menjadi keruh. Pemuda itu lalu kembali ke tempat pohon rindang tempat ia beristirahat sebelum nya, dia pun berkata  bahwa pasti Air di danau itu sangat keruh dan banyak orang yang mencuci pakaian di sana" . Sampai sempat ia memikirkan untuk  pergi ke tempat lain mencari air.’

Namun karena sangat lapar dan sangat haus sekali . Dan berdiri saja ia sudah tidak sanggup bahkan tidak kuat untuk berjalan lagi, ia pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon itu. Setelah beberapa saat, ia melihat  kembali ke danau dan kembali ke danau tersebut, sudah tidak ada orang yang mencuci pakaian. Air danau pun sudah jernih karena kotorannya telah mengendap ke dasar danau. Pemuda itu pun mengambil air kemudian meminum nya . 

 Dari kisah ini, dapaat menggambarkan Air keruh di danau seperti pikiran manusia ketika stres, marah, sedih, gelisah, gurau, dan segala pemikirqn negatif yang ada. Sementara, air yang jernih seperti pikiran manusia ketika tenang dan segala pemikiran positif. Terkadang jalan terbaik untuk menjernihkan pikiran adalah dengan bersabar.’

Seperti  dalam contoh cerita inspiratif singkat tadi, jalan terbaik menjernihkan pikiran adalah sabar. Ketika berpikir, otakmu bekerja keras yang diibaratkan seperti orang yang mencuci di danau tadi. Hasilnya, stress dan penat seperti air keruh.

Jadi jika kita merasa penat dengan keseharian, ada baiknya kita sabar dan tenang dalam menghadapinya


Sulas Mega Rosalina

Bendahara Umum Rayon Ibnu Sina

Selasa, 09 November 2021

SELAMAT HARI PAHLAWAN

doc.e-koran rayon ibnu sina


Edisi 004 (Rabu 10 November 2021). sebagai pemuda yang merupakan ujung tombak perubahan,kita sebagai pemuda harus mampu melawan  penjajahan didunia sekarang harus ad perlawanan dari sekelompok pemuda kebanyakan kita lihat sekarang kita sudah mulai dijajah dibodohi oleh negara sebelah,yang menguasai ekonomi atau sistem globalisasi peran kita sebagai kaum muda mampu melawan segala jajahan karena negara ini telah dimerdakan oleh pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bela belaan demi negara kita tercinta ini,sekarang kita sebagai pemuda mampu mempertahankan kemerdekaan ini ,jangan sampai penjajahan dinegara kita ini lagi terjadi kita harus menjaga kesatuan dan keutuhan bhenika tunggal ika, di hari pahlawan ini mari kita sama merenung atas perjuangan pahlawan yang telah gugur mendahului kita,mari kita semua slalu kompak dalam menjaga nkri jangan sampai ada penjajahan lagi dibangsa ini agar para pahlawan yang telah gugur tidak tersedih melihat negara mereka dijajah lagi,apabila negara dijajah lagi itu adalah suatu kesalahan dari pemuda zaman sekarang yang tidak memperhatikan negara ini,mari kita sebagai pemuda untuk bergerak melawan penjajahan yanh masih berada di bangsa ini,kita sebagai pemuda harus bergerak melangkah ,membuat ide" yang lebih baru lagi sehingga otak" kita tidak mudah dipropokasi atau dijual" gunakan pikiran kita sebagai manusia yang cerdas dan mampu sehingga kita tidak mudah untuk dijajah oleh orang orang yang ingin merusak bangsa ini

#TAQWA INTELEKTUL PROFESIONAL


MAHARAJA SANI

ketua Rayon

Sabtu, 06 November 2021

DISKUSI PERDANA KOPRI

(doc e-koran diskusi perdana kopri)

Edisi 003 (Sabtu 06 November 2021). Rayon Ibnu Sina Komisariat UIN Mataram mengelar diskusi perdana kopri dengan tema "Meningkatkan Aktualisasi Gerakan Kopri (Increasing The Aktualization Of The Kopri Movement)" pematerinya adalah Baiq Meydia Astuti, S.Pd. Di situ sahabat-sahabati di rayon ibnu sina mendiskusikan tentang bagaimana rayon ibnu sina sebagai contoh bagi rayon-rayon lain. 

     Sehingga beberapa kader rayon ibnu sina mengusulkan kegiatan apa saja yang perlu di terapkan lebih-lebih di era digital sekarang ini, supaya rayon ibnu sina bagus dari segi kualitas dan kuantitas itu sendiri segingga kopri ibnu sina bisa bersaing didunia nyata dan mampu menjadi contoh rayon lain. Di samping itu juga rayon ibnu sina membuka program kajian kopri kelembagaan, go grean (Penghijauan).dengan hadirnya go green dikopri ibnu sina,semoga makin jaya...

Jumat, 05 November 2021

MANA RASA KESATUAN MU??

 

doc e-koran pmii ibnu sina (fauzul adim)

Edisi 002 (Sabtu 06 November 2021). Negara kita yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yg dikenal didalamnya terdapat Ras, Budaya dan Agama yg berbeda beda, akan tetapi mereka tetap bersatu dalam satu kesatuan yg sering di sebut BINEKA TUNGGAL IKA. 
Dalam catatan kali ini penulis mengajak sahabat sahabat untuk sama sama menilai, sampai manakah rasa kesatuan didalam negara kita?  
Kalaupun kita tidak bisa menilainya secara keseluruhan paling tidak kita mampu menilainya satu demi satu, sehingga sampai ke tujuan penulis yaitu bagaimana Indonesia bisa berubah ke arah yg lebih baik sedikit demi sedikit. 

Yg pertama adalah mari kita menganalisa didalam negera kita peperangan antar saudara setanah air sering terjadi dan kita temukan baik itu peperangan per individu maupun kelompok, mulai dari rakyat biasa melawan rakyat biasa, penjabat melawan penjabat, penjabat melawan rakyat bahkan sampai kepada agama melawan agama. 

Kita ambil contoh :

Peperangan antar saudara setanah air kita terjadi dimana mana Mulai dari peperangan 0,0, 411, sampai ke 212. Yg menurut penulis sendiri peperangan itu pada awalnya disebabkan oleh sosial media. Ini yg disebut oleh penulis adalah *peperangan Masyarakat dengan penguasa*.
yg pada dasarnya hal ini adalah hanya punguasalah yg mampu mengcounter semuanya, namun pada hakikatnya penguasa sedikit keliru untuk menanggapi hal tersebut. 
maka salah satu langkah yg diambil oleh penguasa adalah (kekerasan diselesaikan dengan kekerasan). contohnya adalah melepas TNI DAN POLRI untuk mengcounter semua permasalahan. 
Yg pada dasarnya diinginkan oleh penulis bagaimana pemerintah mampu mengcounter semua itu melalui media sesioal baik dengan cara tangan penguasa maupun lewat TNI dan POLRI itu sendiri, tapi lagi lagi itu hanyalah khayalan semata. 

Seperti yg dikatakn oleh MARDIGU pada tulisannya, TNI  jika mengandalkan taktik peperangan di lapangan saja itu adalah hal yg kuno pada zaman sekarang, tapi seharusnya TNI juga mampu berperang dan mempunyai taktik untuk melawan musuh dengan menggunakan sosial media. Kira kira begitu substansi dari perkataan MARDIGU diatas. 
Maka penulis mampu menilai ini adalah salah satu yg membuat kesatuan kita rusak.

 Mana NKRI MU ?? 


Yang ke dua dimana mana kita melihat orang orang yg saling menyalahkan antara yg satu dengan yg lainnya, akibatnya adalah peperangan ini disebut *masyarakat melawan masyarakat* (peperangan per individu) saling hujat menghujat antara satu dengan yg lainnya karna tidak sesuai dengan perilaku ataupun sikap yg diinginkan oleh dirinya masing-masing
 
Terlepas dari pada itu  seharusnya kita tidak boleh mengklaim bahwa mereka itu salah dan kita lah yg benar, karna memang semua itu tergantung pada siapa yg menjalankan nya..
Jika anda mengatakan seseorang itu salah maka hakikatnya adalah anda yg lebih salah karna telah menjustifikasi orang terlebih dahulu tanpa mengenali orang tersebut lebih dalam.
Karna sesungguhnya musuh terbesar kita itu adalah diri kita sendiri. 

Saya masih ingat yg telah di tegaskan oleh SUDJIWO TEDJO pada acara TV Indonesia lawyers Club, dikutip nya dalam al Qur'an 

"ada peperangan terbesar di dunia ini tapi ada lagi yg lebih besar dari pada itu yaitu memerangi dirimu sendiri"
Maka dari itu mari kita bertanya kepada diri kita pribadi dan kepada sahabat sahabat kita yg lain sampai manakah rasa nasionalis mu??

Mana NKRI MU???


#IMAMILAH DIRIMU DAN CERDASKAN SAHABAT SAHABATMU#


FAUZUL ADIM (Biro Ham dan Advokasi)

Sekian dan terimakasih

Pemuda Yang Sukses


dok.e-koran pmii ibnu sina (yogi Saputra)

Edisi.001 (Jumat, 05/11/2021). Dalam kehidupan kita ini lebih-lebih di Era 4.0 banyak pemuda-pemudi yang ingin sukses,akan tetapi pemuda di zaman sekarang ini hanya membarangi dengan Manhajul Fikr (Berfikir) tidak membarangi dengan Manhajul Harokah (Perbuatan & Tindakan). Karena Manhajul Fikr dan Manhajul Harokah ini berkesinambungan, dimana Manhajul Fikr ini mencakup bagaimana prinsip kita berfikir dalam menghadapi persoalan-persoalan agama sekaligus urusan sosial-kemasyarakatan atau urusan lainnya.

Ketika Aktivis Jatih Cinta-Satria ibnu sina

Dari situ kita memulai membangun sebuah kesuksesan yang dimana indonesia sekarang ini tengah menghadapi tantangan zaman di ERA 4.0 yang tidak hanya dalam lingkup regional, melainkan internasional. Keberhasilan suatu negara bisa di lihat dari suatu kualitas bangsanya. Pemuda indonesia memiliki peran besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungannya dan sering di sebut sebagai Agen Of Change (Pembawa Perubahan). 

Yogi Saputra (Biro Media dan Jaringan)

SEKOLAH KADERISASI RAYON IBNU SINA

  (e-koran rayon ibnu sina) Edisi:013 Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ibnu Sina ke 15 Komisariat UIN Mataram Men...