Sabtu, 26 Maret 2022

SEKOLAH KADERISASI RAYON IBNU SINA

 

(e-koran rayon ibnu sina)

Edisi:013 Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ibnu Sina ke 15 Komisariat UIN Mataram Menggelar Sekolah Kaderisasi yang berlangsung di Yayasan Pp NU Abhariyah, Sabtu, 26/03/2022.

Sebagai sebuah organisasi pengkaderan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menempatkan kaderisasi sebagai hal yang paling utama dalam setiap kegiatannya. Yang dimana jenjang kaderisasi adalah ruang yang harus dilewati kader dalam proses kaderisasi di PMII.

PMII adalah salah satu lingkungan itu, sebuah lingkungan yang kecil. )ingkunganlebih besar yang melahirkannya adalah NU dan lingkungan lebih besar lagi yangmenjadi tempat hidup dan tidurnya adalah masyarakat dan bangsa "ndonesia. Darisemesta pengetahuan yang direguk PMII mengenai situasi dunia, situasi bangsadan situasi daerah, tidak berlebihan apabila PMII bertekad mengadabkan,memajukan dan memenangkan bangsanya. Dengan tekad itu, PMII membutuhkan individu-individu yang tergerak untuk melakukan sesuatu setelah melihat kenyataan bangsa sekarang ini.


#yogi saputra

Senin, 13 Desember 2021

Covid19 dan Pariwisata Pantai Wane


 Edisi.009. Jika Anda mencari objek wisata pantai dengan pemandangan yang tidak biasa, cobalah saja datang ke Pantai Wane yang berada di Bima. Di pantai ini, Anda akan menemukan banyak hal yang menjadi tempat favorit para wisatawan.

Anda tidak hanya akan menemukan hamparan pasir putih dan suara gemuruh ombak. Selain itu juga anda akan di perlihatkan dengan atraksi Lumba-lumba serta penginapan dan fasilitas lainnya.

Untuk memasuki kawasan Pantai Wane pun tidak ada harga tiket masuk. Anda bebas memasuki kawasan pantai.


Meskipun demikian, bila Anda parkir kendaraan, maka jangan lupa juga ya untuk memberi jasa parkir tukang parkir disana.

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang mengalami kejenuhan di tengah penerapan pembatasan sosial. Di antara yang merasakan itu adalah Nurul Anisah Latutfah, pejalan yang aktif berwisata ke berbagai Daerah, Nurul, warga Sila, harus menunda dua perjalanan keluar daerah yang sudah direncanakannya dari jauh hari.

Pantai Wane adalah destinasi terakhir yang didatanginya, Januari lalu. Walau pembatasan sosial masih berlaku, Nurul berkata kawan-kawannya mulai membincangkan rencana jalan-jalan.

"Saya ngobrol dengan teman-teman pejalan, apakah akan berpergian setelah pembatasan dicabut. Beberapa bilang akan jalan, tapi ada yang bilang akan menunggu vaksin dulu," kata Nurul, Niat membalas masa karantina diri di rumah dengan berwisata merupakan hal wajar, menurut Wandy Sila, yang merupakan salah satu Pecinta Wisata Kab.Bima.

Setelah pergerakan fisik terbatas di rumah selama berminggu-minggu, Wandy menilai setiap orang secara alamiah ingin menikmati suasana baru, dari sekedar makan ke restoran, nongkrong di warung kopi, hingga liburan ke destinasi wisata. Sebelum kondisi normal itu terjadi, kata Wandy, harus tetap ada kewaspadaan tinggi pada potensi penyebaran Covid-19.

"Ketika aktivitas dibuka secara bertahap, yang akan disasar adalah destinasi wisata karena masyarakat berwisata untuk melepas kepenatan selama bekerja dan tinggal di rumah," ucap Wandy.

"Kita tidak bisa lagi bersikap seperti sebelum pandemi. Setelah ini kesadaran akan kesehatan semakin tinggi, "Saya lebih yakin kita bisa berlibur ketika pandemi memang sudah berakhir, bukan karena sekedar pembatasan dicabut," Tutupnya.

Sabtu, 11 Desember 2021

ISLAM DAN PANCASILA

e-koran pmii rayon ibnu sina (Yogi Saputra)

EDISI 011 (Sabtu 11 Desember 20210). Islam merupakan sebuah agama universal, ia bukan sekedar pelaksanaan ibadah kepada Tuhan, melainkan merupakan bentuk pelaksanaan hubungan kebajikan antara sesama makhluk juga kepada alam ciptaan Tuhan. Dalam telaah Islam sebagai konsep yang utuh tersebut telah menimbulkan perdebatan ideologis filosofis dalam hubungannya dengan negara. Telaah atas hubungan antara Islam dengan Pancasila dan Negara Hukum menjadi menarik untuk dikaji setidaknya disebabkan oleh dua hal:

    Pertama, bahwa hubungan antara Islam dan negara selalu berada dalam wacana perdebatan apabila diklaitkan dengan landasan filosofis negara Pancasila. Para ideolog baik kaum Islamis dan Nasionalis tampak telah memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memandang hubungan antara ideologi Islam dengan ideologi Pancasila. Untuk itu menjadi menarik untuk dikaji apakah tidak terdapat titik taut diantara keduanya.

    Perdebatan antara kedua kutub ideologis sudah mulai diperdebatkan sejak masa awal kemerdekaaan, ketika merumuskan dasar negara, masa Demokrasi Liberal ketika terjadi sidang Konstituante yang merumuskan landasan dasar negara sebelum akhirnya Presiden Soekarno memutuskan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Perdebatan antara dua kutub ideologis tidak saja berhenti pada tataran negara akan tetapi juga muncul pada tataran masyarakat yang meyakini Pancasila sebagai sebuah konsep final dan bulat, dan kutub lain yaitu kutub yang memperjuangkan konsep Islam sebagai konsep yang harus diletakkan dan diperjuangkan sebagai landasan filosofis negara

    Kedua, Pemahaman antara Islam dan konsep hukum selalu dikaitkan dengan dua kutub yang berbeda, kutub syariah dan kutub barat. Keduanya dihadirkan dalam bentuk yang berhadapan, saling diartikan sebagai dua kutub yang berhadapan sekaligus tolak belakang. Kutub negara hukum yang berasal dari konsep machstaat yang berasal dari kutub hukum sekuler barat dan kutub islam yang merupakan hukum Tuhan. Untuk itulah perlu dikaji lebih dalam akankah kedua kutub tersebut saling berhadapan dan tolak belakang, ataukah kedua kutub saling mengisi satu sama lain.

    Pemahaman terjadinya benturan antara hukum Islam (Syariah) dan hukum negara hingga kini masih terus muncul. Beberapa kelompok masyarakat melihat bahwa hukum Islam haruslah diletakkan sebagai landasan hukum negara Indonesia, sehingga pembangunan nasional hukum Indonesia belumlah final karena belum terlaksananya hal tersebut. Kelompok nasionalis melihat bahwa pembangunan hukum Indonesia telah sesuai dengan tempatnya karena ia menganggap bahwa Indonesia bukanlah negara Islam. Meletakkan bangunan hukum Islam sebagai hal yang tidak pada tempatnya.

    Diskursus Islam dan Pancasila sebagai sebuah ideologi di indonesia menarik untuk dikaji, untuk itu dalam bagian ini akan diulas serta dianalisis sila-sila Pancasila dalam kaitan dengan Islam melalui ayat-ayat Quran. Quran digunakan sebagai pisau analisis dalam tulisan ini karena ia adalah sumber acuan tertinggi dalam ranah hukum Islam. Ideologi Islam selalu mengacu kepada hukum tertingginya yang digunakan pula sebagai Grundnorm dalam konsep hukum Islam. Mengkaitkan keduanya dengan membedah sila serta ayat memiliki tujuan untuk melihat titik taut selain itu juga dikaji apakah terdapat benturan filosofis diantara keduanya.


Peserta Diklatpimnas II 

PTKIN SE-INDONESIA

TAHUN 2021

Rabu, 08 Desember 2021

RAYON IBNU SINA MENGGELAR MENGGALANGAN DANA

 

e-koran pmii rayon ibnu sina

EDISI 010 (Rabu 08 Desember 2021). Untuk saudara-saudara kita yang terkena Dampak banjir bandang di Lombok Barat dan Bima, Nusa Tenggara Barat, dan juga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.Untuk bagian NTB meluas. Kini, sedikitnya 10.701 rumah tangga di 45 kelurahan yang ada di 10 kecamatan terdampak. Tercatat 5 warga meninggal akibat kejadian ini.Untuk itu kami mengajak sahabat-sahabat untuk mengikuti penggalangan dana untuk saudara-saudara kita yang terkena banjir karena "Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi orang lain". Sambil menerapakan Hablum Minannas saling membantu satu sama lain.

Kamis, 25 November 2021

REVITALISASI GERAKAN KOPRI, UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN BONUS DEMOGRAFI

doc.e-koran rayon ibnu sina

EDISI 009 (Kamis 27 November 2021). Pada tahun 2030-2040 Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi yang dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64) lebih besar dibandingkan dengan usia tidak produktif (berusia di bawah 15-64 tahun). Pada era tersebut jumlah penduduk usia produktif akan mencapai 64 persen dari semua total jumlah penduduk yang di proyeksikan mencapai 297 juta jiwa. Agar kita dapat memetik manfaat secara maksimal dibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia yang baik juga berkualitas dari melimpahnya jumlah usia produktif. Korps PMII Putri (KOPRI)  sebagai elemen penting dalam organisasi kemahasiswaan PMII, mempunyai andil dan tanggung jawab untuk menjawab tantangan di era nanti.


Secara empiris kopri sudah mampu memiliki peranan yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan. Itu terbukti, dari era dulu hingga sekarang, bahwa kopri sudah mampu membuktikan bahwa dirinya bukan hanya berperan dalam ruang domestik-reproduktif saja, namun ia juga mampu berkontribusi besar dalam ruang yang lebih besar. 


Melihat data Indeks pembangunan gender (IPG) Indonesia  mengalami kenaikan dari 90,82 pada 2016 menjadi 90,99 di 2018. Ini mengindikasikan bahwa keterlibatan perempuan dalam berbagai aspek sangat dibutuhkan. Kopri harus mampu mengambil peran dan tantangan pada era bonus demografi nanti, dengan upaya mempersiapkan diri sedini mungkin. Polarisasi gerakan  kopri, tidak hanya berdasarkan kaderisasi formal yang telah di sepakati dalam aturan, tetapi perlu adanya terobosan yang sesuai dibutuhkan oleh zaman.


Oleh karenanya, di momentum harlah kopri yang ke 54 ini, kita tidak hanya sekedar euforia dalam hal perayaan semata, tetapi kita harus benar-benar menyadari bahwa tantangan zaman telah menanti dan kita harus benar-benar menyiapkan diri.  kita harus mampu menciptakan ruang-ruang untuk mengeksplorasi gagasan dan kemampuan yang kita miliki dan kita harus sadar dengan peran yang kita tempati untuk dapat mengetahui eksistensi diri dan kita harus mampu menciptakan perubahan dan menjadi aktor di dalamnya. Dengan hal itu, saya percaya, kita mampu menjawab tantangan pada era bonus demografi nanti.


Rabu, 24 November 2021

MENYAMBUT HARI GURU NASIONAL

 

(doc.e-koran pmii ibnu sina)

EDISI 008 (Kamis 25 November 2021). Hari Guru Nasional adalah hari untuk  menunjukkan penghargaan terhadap perjuangan guru untuk pendidikan. Hari guru nasional diselenggarakan tiap tahun pada tanggal 25 November.

Guru adalah tauladan, pemberi ilmu, semangat, dorongan, motivasi, dan seluruh kebaikan kebaikan yang sebelumnya dimiliki oleh dirinya sendiri. Maka mereka para guru berhak atas penghargaan,   penghormatan dan kemuliaan dari seluruh anak anak bangsa yang menerima kemanfaatannya dari dulu sampai hari ini. 

Guru begitu mulia, karena mereka memulai mengajar dirinya sendiri sebelum mengajar orang lain dan mereka pula mengajar dengan teladan sebelum  mengajar dengan kata kata. Guru tidak hanya mengajarkan materi saja tetapi guru juga mengajarkan nilai nilai kebangsaan dan keagamaan (spiritual). 

Di kalangan orang orang yang beragama mengatakan "kalaulah bukan karna guruku maka aku tidak tahu siapa tuhanku" begitu mulianya seorang guru sehingga tiada mampu kita menghitung dan membayar jasanya, dan mereka pulalah sang pahlawan tanpa tanda jasa.

Oleh karna demikian momentum hari guru nasional  kali ini mari kita memberikan penghormatan  kepada mereka baik dalam bentuk upacara perayaan, pemberian kado, ataupun implementasi dari ilmu yang mereka berikan. Sehingga  tiada  lain tiada bukan tujuan dan harapan  kita agar pahala dan kebaikan para guru kita terus mengalir dan diberikan  balasan baik di dunia maupun di akhirat.


_SELAMAT  HARI GURU NASIONAL 2021_

Sabtu, 20 November 2021

SELAMAT HARLAH KOPRI KE 45

(doc.e-koran rayon ibnu sina)

EDISI 007 (Sabtu 20 November 2021). Semarang 25 November 1967 merupakan awal langkah KOPRI PMII menjadi garda terdepan dalam mengakomodir Kaum Perempuan Bangsa Indonesia yang ada di dalam organisasi Mahasiswa terbesar di Indonesia bahkan Dunia (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

Tahun 2021 genap sudah 54 tahun para generasi perempuan bangsa berkiprah menjadi salah satu bagian terpenting bangsa Indonesia dalam menentukan arah dan kebijakan demi kepentingan Perempuan.

Di usia yang tak muda ini, KOPRI PMII sudah mengantarkan ratusan ribu kader-kader Perempuan untuk merebut kembali hak mereka di segala lini, baik Akademisi, birokrasi bahkan Politisi, ini membuktikan bahwa semakin menua, KOPRI PMII Semakin Jaya.

Jaya selalu KOPRI ku, tetaplah menjadi Garda terdepan memperjuangkan Hak-Hak Perempuan, teruslah Perangi Patriarki yang kian menekan, Lanjutkan Perjuangan untuk melawan Diskriminasi terhadap kaum Perempuan, sebab didalam Rahimmu engkau mengandung para Pejuang Revolusi untuk merubah Peradaban...


Selamat Harlah ke 54 KOPRI PMII 

25 November 2021

#Siami Noviana

Anggota Kopri Rayon Ibnu Sina

Jumat, 12 November 2021

PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI MAU DI KEMANAKAN?

 

(doc.e-koran pmii rayon ibnu sina)

EDISI 006 (Jum'at 12 November 2021). Hari demi hari ditengah meraknya pandemi covid-19 situasi di semua sektor makain tak terarah, terutama di sektor pendidikan, yang dimana biaya pendidikan semakin meningkat, Disatu sisi pemerintah sibuk dengan persoalan vaksin sehingga lupa akan pendidikan ini, pendidikan mau di kemanakan, khususnya di NTB, ketika sama-sama mengetahui mayoritas penduduk NTB rata-rata bertani, Yang dimana hasil dari pertanian tersebut belum tentu mencukupi finansial apalagi sampai kepada urusan pendidikan.

Mendengar ucapan-ucapan dari pejabat negara sampai pejabat daerah yang selalu ingin meningkatkan mutu pendidikan, tapi sayang itu hanya sebuah ucapan manis yang berujung pahit tanpa gerakan langsung, dan ini yang membuat para mahasiswa-mahasiswi gemetar akan kebijakan pemerintah saat ini.

Wahyu Husain

Wakil Ketua Rayon Ibnu Sina

TENANGKAN DIRI

(doc.e-koran pmii rayon ibnu sina)

EDISI 005 (Jum'at 12 November 2021). Saya punya kisah seorang pemuda yang menjadi musafir. Yang melakukan perjalan dari daerah yang satu ke daerah yang lain nya.  Setelah beberapa hari, ia merasa haus dan juga kelaparan, persedian makanan maupun minuman nya sudah habis kemudian beristirahat lah dia bawah sebuah pohon yang sangat rindang. Di sekitar tempat ia beristirahat itu, ada sebuah danau kecil.

Kemudian pemuda itu pergi ke danau tersebut untuk mengambil air untuk diminum. 


Saat itu di danau sedang banyak warga yang mencuci pakaian sambil bermain di air. Air danau tersebut menjadi keruh. Pemuda itu lalu kembali ke tempat pohon rindang tempat ia beristirahat sebelum nya, dia pun berkata  bahwa pasti Air di danau itu sangat keruh dan banyak orang yang mencuci pakaian di sana" . Sampai sempat ia memikirkan untuk  pergi ke tempat lain mencari air.’

Namun karena sangat lapar dan sangat haus sekali . Dan berdiri saja ia sudah tidak sanggup bahkan tidak kuat untuk berjalan lagi, ia pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon itu. Setelah beberapa saat, ia melihat  kembali ke danau dan kembali ke danau tersebut, sudah tidak ada orang yang mencuci pakaian. Air danau pun sudah jernih karena kotorannya telah mengendap ke dasar danau. Pemuda itu pun mengambil air kemudian meminum nya . 

 Dari kisah ini, dapaat menggambarkan Air keruh di danau seperti pikiran manusia ketika stres, marah, sedih, gelisah, gurau, dan segala pemikirqn negatif yang ada. Sementara, air yang jernih seperti pikiran manusia ketika tenang dan segala pemikiran positif. Terkadang jalan terbaik untuk menjernihkan pikiran adalah dengan bersabar.’

Seperti  dalam contoh cerita inspiratif singkat tadi, jalan terbaik menjernihkan pikiran adalah sabar. Ketika berpikir, otakmu bekerja keras yang diibaratkan seperti orang yang mencuci di danau tadi. Hasilnya, stress dan penat seperti air keruh.

Jadi jika kita merasa penat dengan keseharian, ada baiknya kita sabar dan tenang dalam menghadapinya


Sulas Mega Rosalina

Bendahara Umum Rayon Ibnu Sina

Selasa, 09 November 2021

SELAMAT HARI PAHLAWAN

doc.e-koran rayon ibnu sina


Edisi 004 (Rabu 10 November 2021). sebagai pemuda yang merupakan ujung tombak perubahan,kita sebagai pemuda harus mampu melawan  penjajahan didunia sekarang harus ad perlawanan dari sekelompok pemuda kebanyakan kita lihat sekarang kita sudah mulai dijajah dibodohi oleh negara sebelah,yang menguasai ekonomi atau sistem globalisasi peran kita sebagai kaum muda mampu melawan segala jajahan karena negara ini telah dimerdakan oleh pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bela belaan demi negara kita tercinta ini,sekarang kita sebagai pemuda mampu mempertahankan kemerdekaan ini ,jangan sampai penjajahan dinegara kita ini lagi terjadi kita harus menjaga kesatuan dan keutuhan bhenika tunggal ika, di hari pahlawan ini mari kita sama merenung atas perjuangan pahlawan yang telah gugur mendahului kita,mari kita semua slalu kompak dalam menjaga nkri jangan sampai ada penjajahan lagi dibangsa ini agar para pahlawan yang telah gugur tidak tersedih melihat negara mereka dijajah lagi,apabila negara dijajah lagi itu adalah suatu kesalahan dari pemuda zaman sekarang yang tidak memperhatikan negara ini,mari kita sebagai pemuda untuk bergerak melawan penjajahan yanh masih berada di bangsa ini,kita sebagai pemuda harus bergerak melangkah ,membuat ide" yang lebih baru lagi sehingga otak" kita tidak mudah dipropokasi atau dijual" gunakan pikiran kita sebagai manusia yang cerdas dan mampu sehingga kita tidak mudah untuk dijajah oleh orang orang yang ingin merusak bangsa ini

#TAQWA INTELEKTUL PROFESIONAL


MAHARAJA SANI

ketua Rayon

Sabtu, 06 November 2021

DISKUSI PERDANA KOPRI

(doc e-koran diskusi perdana kopri)

Edisi 003 (Sabtu 06 November 2021). Rayon Ibnu Sina Komisariat UIN Mataram mengelar diskusi perdana kopri dengan tema "Meningkatkan Aktualisasi Gerakan Kopri (Increasing The Aktualization Of The Kopri Movement)" pematerinya adalah Baiq Meydia Astuti, S.Pd. Di situ sahabat-sahabati di rayon ibnu sina mendiskusikan tentang bagaimana rayon ibnu sina sebagai contoh bagi rayon-rayon lain. 

     Sehingga beberapa kader rayon ibnu sina mengusulkan kegiatan apa saja yang perlu di terapkan lebih-lebih di era digital sekarang ini, supaya rayon ibnu sina bagus dari segi kualitas dan kuantitas itu sendiri segingga kopri ibnu sina bisa bersaing didunia nyata dan mampu menjadi contoh rayon lain. Di samping itu juga rayon ibnu sina membuka program kajian kopri kelembagaan, go grean (Penghijauan).dengan hadirnya go green dikopri ibnu sina,semoga makin jaya...

Jumat, 05 November 2021

MANA RASA KESATUAN MU??

 

doc e-koran pmii ibnu sina (fauzul adim)

Edisi 002 (Sabtu 06 November 2021). Negara kita yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yg dikenal didalamnya terdapat Ras, Budaya dan Agama yg berbeda beda, akan tetapi mereka tetap bersatu dalam satu kesatuan yg sering di sebut BINEKA TUNGGAL IKA. 
Dalam catatan kali ini penulis mengajak sahabat sahabat untuk sama sama menilai, sampai manakah rasa kesatuan didalam negara kita?  
Kalaupun kita tidak bisa menilainya secara keseluruhan paling tidak kita mampu menilainya satu demi satu, sehingga sampai ke tujuan penulis yaitu bagaimana Indonesia bisa berubah ke arah yg lebih baik sedikit demi sedikit. 

Yg pertama adalah mari kita menganalisa didalam negera kita peperangan antar saudara setanah air sering terjadi dan kita temukan baik itu peperangan per individu maupun kelompok, mulai dari rakyat biasa melawan rakyat biasa, penjabat melawan penjabat, penjabat melawan rakyat bahkan sampai kepada agama melawan agama. 

Kita ambil contoh :

Peperangan antar saudara setanah air kita terjadi dimana mana Mulai dari peperangan 0,0, 411, sampai ke 212. Yg menurut penulis sendiri peperangan itu pada awalnya disebabkan oleh sosial media. Ini yg disebut oleh penulis adalah *peperangan Masyarakat dengan penguasa*.
yg pada dasarnya hal ini adalah hanya punguasalah yg mampu mengcounter semuanya, namun pada hakikatnya penguasa sedikit keliru untuk menanggapi hal tersebut. 
maka salah satu langkah yg diambil oleh penguasa adalah (kekerasan diselesaikan dengan kekerasan). contohnya adalah melepas TNI DAN POLRI untuk mengcounter semua permasalahan. 
Yg pada dasarnya diinginkan oleh penulis bagaimana pemerintah mampu mengcounter semua itu melalui media sesioal baik dengan cara tangan penguasa maupun lewat TNI dan POLRI itu sendiri, tapi lagi lagi itu hanyalah khayalan semata. 

Seperti yg dikatakn oleh MARDIGU pada tulisannya, TNI  jika mengandalkan taktik peperangan di lapangan saja itu adalah hal yg kuno pada zaman sekarang, tapi seharusnya TNI juga mampu berperang dan mempunyai taktik untuk melawan musuh dengan menggunakan sosial media. Kira kira begitu substansi dari perkataan MARDIGU diatas. 
Maka penulis mampu menilai ini adalah salah satu yg membuat kesatuan kita rusak.

 Mana NKRI MU ?? 


Yang ke dua dimana mana kita melihat orang orang yg saling menyalahkan antara yg satu dengan yg lainnya, akibatnya adalah peperangan ini disebut *masyarakat melawan masyarakat* (peperangan per individu) saling hujat menghujat antara satu dengan yg lainnya karna tidak sesuai dengan perilaku ataupun sikap yg diinginkan oleh dirinya masing-masing
 
Terlepas dari pada itu  seharusnya kita tidak boleh mengklaim bahwa mereka itu salah dan kita lah yg benar, karna memang semua itu tergantung pada siapa yg menjalankan nya..
Jika anda mengatakan seseorang itu salah maka hakikatnya adalah anda yg lebih salah karna telah menjustifikasi orang terlebih dahulu tanpa mengenali orang tersebut lebih dalam.
Karna sesungguhnya musuh terbesar kita itu adalah diri kita sendiri. 

Saya masih ingat yg telah di tegaskan oleh SUDJIWO TEDJO pada acara TV Indonesia lawyers Club, dikutip nya dalam al Qur'an 

"ada peperangan terbesar di dunia ini tapi ada lagi yg lebih besar dari pada itu yaitu memerangi dirimu sendiri"
Maka dari itu mari kita bertanya kepada diri kita pribadi dan kepada sahabat sahabat kita yg lain sampai manakah rasa nasionalis mu??

Mana NKRI MU???


#IMAMILAH DIRIMU DAN CERDASKAN SAHABAT SAHABATMU#


FAUZUL ADIM (Biro Ham dan Advokasi)

Sekian dan terimakasih

Pemuda Yang Sukses


dok.e-koran pmii ibnu sina (yogi Saputra)

Edisi.001 (Jumat, 05/11/2021). Dalam kehidupan kita ini lebih-lebih di Era 4.0 banyak pemuda-pemudi yang ingin sukses,akan tetapi pemuda di zaman sekarang ini hanya membarangi dengan Manhajul Fikr (Berfikir) tidak membarangi dengan Manhajul Harokah (Perbuatan & Tindakan). Karena Manhajul Fikr dan Manhajul Harokah ini berkesinambungan, dimana Manhajul Fikr ini mencakup bagaimana prinsip kita berfikir dalam menghadapi persoalan-persoalan agama sekaligus urusan sosial-kemasyarakatan atau urusan lainnya.

Ketika Aktivis Jatih Cinta-Satria ibnu sina

Dari situ kita memulai membangun sebuah kesuksesan yang dimana indonesia sekarang ini tengah menghadapi tantangan zaman di ERA 4.0 yang tidak hanya dalam lingkup regional, melainkan internasional. Keberhasilan suatu negara bisa di lihat dari suatu kualitas bangsanya. Pemuda indonesia memiliki peran besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungannya dan sering di sebut sebagai Agen Of Change (Pembawa Perubahan). 

Yogi Saputra (Biro Media dan Jaringan)

Senin, 11 Januari 2021

Belajar BersifatPositif Dan Aktif

M.Ridho, M.Rasyid , Tamam

Dalam peebuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik daei sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang di peroleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karean usaha individu sendiri. Misalnya perubshan tingkah laku karena proses krmatangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam penfertian belajar. 


Study Wrait (Ozi)

Senin, 14 Desember 2020

Pemikiran Ibnu Sina -Quotes

Pemikiran Ibnu Sina

Sebagaimana Al Farabi, Ibnu Sina juga menyatakan bahwa manusia terdiri atas unsur jiwa dan jasad. 

Jasad dengan segala kelengkapannya yang ada merupakan alat bagi jiwa untuk melakukan aktivitas. 

Jasad selalu berubah, berganti, bertambah, dan berkurang sehingga ia mengalami kefanaan setelah berpisah dengan jiwa. 

Dengan demikian, hakikat manusia adalah jiwanya dan perhatian para filsuf islam dalam membahas manusia lebih terfokus pada jiwanya daripada jasadnya.

Jumat, 07 Februari 2020

Ketika Aktivis Jatuh Cinta

Author : Ahmad Satria

Opini: Apa daya prasaan tak bisa tertahan, fikiran pun malayang lewat tulisan. Dengan mulut terkunci hatipun akhirnya bercerita. Berbicara cinta antara lelaki dan perempuan. Ketika kalian mencintai namun dalam posisi jauh itu lebih mudah dalam menjaganya, tetapi coba bayangkan jika orang yang kita cintai ada di dekat kita, di hadapan kita dan kita harus seperti orang biasa saja tidak ada suatu hal yang terjadi pada kita dan oarang yg di hadapan kita walaupun dia adalah yang kamu cintai. Hal itu lebih sulit dan lebih berat karena bagaimana kita menutupi diri menjaga diri agar ketika ada orang lain akrab dengan dirinya ataupun diri kita, dia tak marah dan kita juga tak marah pada dia. Berbicara tentang hal tersebut hanya terjadi pada seorang aktivis yang romantis, menyimpan hati untuk kemajuan organisasi.

Untuk bintang yang malam ini terlihat penuh pesona, apakah kau yang ada disana pun melihatnya?
Malam adalah kenyataan diamana kita sadar akan betapa butuhnya kita akan cahaya. Sadarkah kisah cinta kita, kamu kalian lebih indah daripada apa yang kalian lihat di tayangan FTV Di Televisi. lebih indah dan lebih mengharukan daripada film Ada Apa Dengan Cinta, lebih mengharukan keteka dilan menggombal kepada milea saat ia pulang pergi ke sekolah.
Sadarkah itu?

Wahai perempuan dan laki-laki penghuni cinta. Pandai pandailah menyimpan hati dan meyimpan perasaan, walaupun itu berat rasanya dan terkadang kita yang tersakiti. Iya kita laki-laki terkadang lebih tersakiti bagaimana tidak. Ketika rasa telah melonjak, hati tak lagi mampu bergumam apadaya mulut telah terkunci, hanya jemari yang mampu mengabari, namun pegangabaian tulisan kabar itu sering tak terbalaskan hal itu yang sedikit menambah kesukaan padamu (perempuan).

Mungkin kita sering berfikir terbalik dari salah menjadi benar dari pengabaian yang dianggap itu tak serius dan serius itu hanya bercandaan. Namaun kau pun menyadari kalian (perempaun) mahluk yang dapat menahan dan bertahan dalam suatu kondisi, yang membuat kita tak mampu masuk dalam isi hatimu, kecuali kau memberi celah walaupun sedikit, dan siapa yang duluan masuk itulah yang kau menangkan, bukan siapa yang lama menantimu dan memperhatikanmu.

Adam dan hawa sosok yang menginspirasi cinta di dunia, seberapapun jarak memisahkan mereka saling mencari. Namun sadarkah dengan diri kita sendiri, sudah dekat bukan saling mencari namun saling menahan diri dan itu lebih pandai bermain hati artinya. Tetapi, ketika kita saling menahan pasti saja ada yang mengkhianati, namun laki-laki seperti kita (penjaga perasaan) tak jarang mengkhianati seringnya bahkan terkhianati. Lalu apa yang kamu mau wahai keturunan Hawa? 
KESETIAAN atau KENYAMANAN.?

Kamis, 02 Januari 2020

Menjunjung Tinggi Keislaman Di Dalam Dunia Pergerakan

••••_Ridho (Kader PMII Ibnu Sina)

Opini: Pergerakan  terdiri dari dua kata yakni pergerakan. Maksud dari kata “Pergerakan” disini mencakup segala macam aksi dengan memakai “organisasi” untuk membangkang penjajahan dan menjangkau kemerdekaan. Dengan organisasi ini menunjuk bahwa aksi tersebut dibentuk secara teratur, dalam makna ada pemimpinnya, anggota, dasar, dan destinasi yang hendak dicapai. Adapun  Istilah “Nasional” menunjuk sifat dari pergerakan, yakni seluruh aksi dengan organisasi yang merangkum semua aspek kehidupan, laksana ekonomi, sosial, politik, budaya, dan kultural.
  Dengan demikian dapat diputuskan bahwa Pergerakan nasional ialah suatu format perlawanan terhadap untuk kaum penjajah yang dilakukan tidak dengan memakai kekuatan bersenjata, tetapi memakai organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian halnya dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia. Pada awalnya, berdirinya organisasi ini tidak ditujukan guna perlawanan terhadap kaum penjajah, namun organisasi-organisasi itu pada dasarnya didirikan dalam upaya menambah kesejahteraan rakyat yang merasakan penderitaan dampak penjajahan, tetapi pada kesudahannya bertujuan guna mewujudkan kemerdekaan. Hal yang demikian ini pula yang menjadi faktor mula berdirinya sekian banyak  macam organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi dari teori penggerakan (motivating) : 

1. Terry mengatakan bahwa Pergerakan (Motivating) merupakan usaha untuk menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan anggota perusahaan tersebut oleh karena anggota itu inginmencapaisasarantersebut.
2. Mitchel berpendapat bahwa Motivasi mewakili proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan ke arah tujuantertentu. 

3. Robbin mendefinisikan Motivasi sebagai kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan organisasi yang di kondisi oleh kemampuan, upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu

●KEISLAMAN DAN PERGERAKAN UNTUK  KEPEMIMPINAN BANGSA
   Dalam KBBI, nasionalisme didefinisikan sebagai paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri . Nasionalisme juga didefinisikan sebagai semangat kebangsaan, yaitu kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Rasa cinta terhadap tanah air sejatinya adalah fitrah manusia sebagaimana kecintaan terhadap keluarga. Dan Islam datang sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, karenanya mustahil bertentangan dengan nilai cinta tanah air. Nasionalisme hadir untuk mengikis semangat kesukuan dan memperkuat ikatan masyarakat. Dan Islam telah melakukannya sebelum istilah nasionalisme ada. 
       Di Madinah, beragam suku mulai dari Quraisy, Aus, Khazraj, hingga suku-suku beragama Yahudi dan Nasrani menandatangani Piagam Madinah yang salah satu klausulnya adalah bersatu mempertahankan Madinah dari serangan luar. Itu adalah nasionalisme. Mempererat tali persaudaraan dan mempersatukan dengan tetap menjaga eksistensi dari keragaman suku dan bangsa, itulah Islam. 
      Nasionalisme menurut Soekarno akan membentuk rasa percaya diri dan merupakan esensi mutlak jika kita mempertahankan diri dalam perjuangan melawan kondisi-kondisi yang menyakitkan. Ya, sebagaimana Islam, nasionalisme sejatinya hadir untuk membebaskan. Revolusi perlawanan rakyat atas hegemoni kaum aristrokat dan anti dominasi gereja di Eropa abad ke-18 adalah nasionalisme yang tidak jauh berbeda dengan bagaimana para pahlawan pejuang kemerdekaan sejak zaman kerajaan dahulu berperang untuk mengusir penjajah. Perlawanan lokal dan sporadis yang gagal mengusir penjajah kemudian bertransformasi menjadi gerakan nasional yang terorganisir. Itulah nasionalisme. Namun Islam memang berbeda dengan nasionalisme, terutama dalam aspek ruang lingkup dan orientasi. 
     Nasionalisme masih tersekat oleh batas geografis sementara Islam borderless. Kesetiaan tertinggi seorang nasionalis adalah pada bangsa dan Negara, sementara kesetiaan tertinggi seorang muslim adalah kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam Islam, kesetiaan terhadap pemimpin ataupun wilayah geografis tertentu haruslah dalam kerangka ketaatan terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. Itulah semangat nasionalisme untuk mengusir penjajah versi Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan banyak pejuang Islam lainnya di nusantara. H.O.S. Tjokroaminoto, pemimpin Serikat Islam menyatakan bahwa Islam adalah “faktor pengikat dan simbol nasional”. 
     Perbedaan antara Islam dan nasionalisme bukan untuk dipertentangkan, melainkan diposisikan dengan tepat untuk membangun kepemimpinan nasional yang kuat. Semangat spiritualitas dan religiusitas Islam yang bersifat universal seharusnya diposisikan sebagai fondasi dengan semangat kebangsaan (nasionalisme) sebagai (salah satu) tiangnya. Tiang nasionalisme tanpa fondasi religiusitas akan mendorong pada primordialisme, chauvinisme, bahkan fasisme. 
      Kecintaan terhadap tanah air yang berlebihan dan tidak didasari spiritualitas yang kuat akan berujung kepongahan, merendahkan bangsa lain, bahkan dalam titik ekstrim justru akan memicu terjadinya imperialisme dan penjajahan yang sebenarnya sangat bertentangan dengan nasionalisme itu sendiri. Dalam skala yang lebih kecil, ‘nasionalisme buta’ akan mematikan logika dan berpikir kritis. Padahal kemerdekaan sebagai buah dari semangat kebangsaan menghendaki kekuatan untuk berdiri sendiri. Berdikari dalam berpikir dan bertindak. Karenanya, tiang nasionalisme yang berdiri di atas landasan religiusitas ini harus berdekatan dengan tiang kemandirian menuju Indonesia berdaya. Tidak cukup hanya merdeka dan bersatu, tetapi juga harus berdaulat, adil dan makmur. 
   Kepemimpinan bangsa yang kuat tidak dapat dipisahkan dari kemampuan untuk berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Semangat kebangsaan dan kemandirian tanpa fondasi keislaman akan mendorong pada kebebasan tanpa batas, pun harus mengorbankan orang banyak. Lihatlah bagaimana ekspansi negara-negara Eropa di masa penjajahan, yang alih-alih berdaya malah memperdaya. Berdikari adalah berdiri di atas kaki sendiri bukan berdiri di atas kesulitan orang lain. Karenanya, tiang nasionalisme dan kemandirian harus pula disertai dengan tiang kepedulian. Berlandaskan perikemanusiaan. Karena memang tidak cukup hanya dengan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, tetapi juga harus memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Selain makhluk pribadi, manusia adalah makhluk sosial yang pastinya akan selalu berinteraksi dengan orang lain. 
      Dalam skala yang lebih besar, suatu bangsa juga selalu butuh untuk membangun hubungan dengan orang lain. Sadar dan peduli bahwa keberadaannya merupakan satu entitas dari komunitas yang lebih luas. Pun demikian dalam konteks kepemimpinan, selalu erat kaitannya dengan aspek pelayanan dan motivasi kepedulian. Shalat yang berdimensi pribadi harus disertai dengan zakat yang berdimensi sosial. Kemandirian sejati adalah mampu memandirikan orang lain, berdaya adalah mampu memberdayakan orang lain. Bagaimanapun, iman yang abstrak harus disertai amal shalih yang konkret. Semangat kebangsaan juga bukan semata jargon, apalagi kemandirian dan kepedulian yang jelas-jelas harus dibuktikan dalam tindakan nyata. Karenanya, fondasi keislaman beserta tiang-tiang kebangsaan, kemandirian dan kepedulian ini harus mewujud menjadi sesuatu yang lebih tampak dan terukur.
       Hal tersebut adalah kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Suatu urusan yang dikerjakan oleh orang yang tidak berkompeten hanya akan berujung kepada kehancuran. Karenanya pemimpin haruslah memiliki kompetensi yang mumpuni. Tidak harus sempurna, tetapi kompetensinya sesuai dengan kebutuhan, level dan lingkup amanah serta kekhasan dari kepemimpinan yang diemban. Kepemimpinan ideal yang didambakan oleh seorang muslim harus berlandaskan fondasi keislaman, Islam yang pertengahan, tidak terlalu kaku tetapi tidak pula terlalu cair. Islam yang menginspirasi dan mencerahkan, tidak taqlid buta namun tidak pula mendewakan akal. Islam yang seimbang, bijak dalam merespon kondisi kekinian dan menghargai berbagai perbedaan. Islam yang bukan hanya baik dalam aspek keimanan dan ibadah, namun kehadirannya mampu menebar kebermanfaatan yang luas. Islam yang dapat menjadi Rahmat bagi semesta alam. Untuk menghadapi tantangan kepemimpinan Islam, fondasi ini perlu diperkokoh dengan semangat kebangsaan yang mempersatukan elemen bangsa guna mencapai cita bersama. 
      Kedaulatan dan independensi bangsa juga perlu diperkuat dengan semangat kemandirian untuk menghapus segala ketergantungan. Kontribusi kemanusiaan yang dilandasi semangat kepedulian juga akan memperkokoh bangunan kepemimpinan. Fondasi dan tiang-tiang kepemimpinan ini kemudian harus dilengkapi dengan rangka atap berupa kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan menunjang terlaksananya fungsi kepemimpinan secara utuh demi kejayaan negeri tercinta. Negeri itu bernama Indonesia. Negeri yang kuat dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Berbagai perbedaan yang ada akan kian memperindah khazanah bangsa. Negeri yang satu, terikat dalam cita wawasan nusantara.
      Bangsa yang utuh dan tak terpisah-pisahkan. Bangsa besar yang mampu berdiri sendiri. Negeri yang ramah, gemar menolong dan penuh tenggang rasa. Negeri dimana Islam yang juga bermakna damai penuh keselamatan, akan menjadi penguat negeri itu. Bukan hanya secara kuantitas, tetapi melakukan banyak perbaikan kualitas. Selamanya menjadi penguat, pun ketika berbagai ujian menerpa dan duka melanda. Senantiasa menjadi solusi untuk menjawab kompleksitas permasalahan bangsa. Terus menjadi cahaya yang mengantarkan bangsa Indonesia mencapai cita mulia. “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…” (Pembukaan UUD RI 1945).

Penulis : Ridho SbY (Sekertaris Kaderisasi)

Selasa, 24 Desember 2019

Pendidikan Terhadap Potensi Fisik

Jojo (Ahmad Juaini Al Faraqi. (Sek Aparatur Rayon

Pendidikan terhadap aspek fisik yang bersifat materiel, mempunyai hubungan lansung terhadap kehidupan duniawi sengguh pun manusia tetap harus menatap masa depannya dengan kemajuan aspek rohaniah. Masalah materiel dan spiritual sama pentingnya, dan kedua duanya dapat bekerja saling inklusif dan saling dan saling mempertajam untuk mencapai tujuannya masing-masing.

Potensi aspek fisik, psikis di perlukan untuk menjalani keselarasannya, mengukuhkan,  dan memantapkan kesatuannya,  karena seseorang merupakan kesatuan dari aspek-aspeknya. 

Keseimbangan kegiatan jasmaniah di satu pihak akan mewujudkan pola keserasian hidup dalam diri individu, dan kemudian akan memancar dalam kehidupan masyarakat serta lingkungannya secara menyeluruh. 

Pendidikan yang melibatkan salah satu unsur dari seluruh unsur keprobadian seseorang hanya mengganggu unsur yang lain, yaitu tercapainya kehidupan yang optimal. Atas dasar ini, pendidikan harus ditujukan pada pengembangan dan pertumbuhan fisik, psikis, secara memadai, agar aspek aspek itu saling berusaha untuk memuaskan dirinya, adakalanya yang satu mendominasi yang lain, atau yang satu menjadi korban yang lain.

Dalam kopetensi seperti ini diperlukan disiplin dari untuk mencapai kondisi yang harmonis dan serasi. Seharusnya peran masing-masing ditata dalam keserasian dan keharmonisan agar setiap aspek mempunyai sumbangan yang terhadap perkembangan kepribandiannya.

#Opini  #PMIIIbnuSina 

Berbagai Permasalahan Menuju Kebahagiaan

Ridho SBY (Sek Kaderisasi).

Opini: Berbicara tentang kebahagian adalah suatu hal yang akan indah pada waktunya, dalam kebahagian terdapat suatu keistemewaan dalam hidup karna ini adalah salah satu tekad untuk hidup dan menjadi kebanggaan pada setiap orang, Tidak akan timbul suatu  Kebahagian jikalau tidak ada permasalahan yang harus kita hadapi , dari masalah yang ringan maupun masalah yang sangat besar di karenakan jiwa yang ada pada diri saya hanyalah jiwa yang tidak punya harga untuk di hormati , setiap orang pasti mempunyai permasalahan yang di hadapai sehingga mampu untuk mencapai kebahagian dengan adanya permasalahan , saya sangat bangga dengan diriku sendiri karna  saya mampu dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyeleasikannya dan sebaliknya saya sangat menyesal dengan diriku sendiri karna saya tidak bisa menyelesaikan masalah yang saya perbuat sendiri .

karna dalam sejarah mengatakan ,kita bisa untuk lebih baik kedepannnya, sejarah itu ada ketika manusia itu ada didunia ini, manusia tidak bisa dipisahkan oleh permasalahan karena manusia sendiri adalah pelakunya, bahkan _soekarno_ bilang pada saat dia pidato di mesir , beliau mengatakan jangan sekali-kali melupakan sejarah , saya mendapatkan inspirasi dari kalimat diatas bahwa bagaimanapun juga apapun yang kita lakukan kita perbuatkan itu adalah sejarah yang tidak bisa kita lupakan kelak. 

Saya berfikir bahwa semuanya tidak terluput dari suatu proses , karna dalam berproses tidak akan menghianati yang namanya hasil ,jadi sya bisa segalanya karna dengan wadah ini , saya besar disini, tercetak disini, dan menjalin kebahagian dengan sahabat sahabat yang lain ..saya beranggapan bahwasanya saya harus tinggalkan akan tetapi begitu banyak manfaat yang aku dapati ,justru itu saya haramkan diri saya probadi untuk pantang mundur satu langkah untuk berpegang teguh dalam wadah  ini.

Dengan semua inilah saya banyak mendapatkan pengalaman hidup yang mampu untuk saya pegang dan menjadikan suatu rintangan terberat yang pernah aku dapatkan. Menurut sya ini adalah tugas saya yang paling mulia karna kenapa,banyak yang gak bisa memuliakan waktu untuk merubah potensi otaknya itu , knpa saya bialng seperti ini ? Karna didalam hadis mengatakan 
                                                 وَقْتُكَ أَعَزُّ الْأَشْيَاءِ فَاَشْغِلْهُ بِأَعَزِّ الْأَشْيَاءِ
"Waktu adalah perkara yang mulia, maka isilah waktumu dengan hal-hal yang paling mulia pula."
     
Hadis di atas menerangkan bahwa kita  dianjurkan untuk menguasai waktu untuk bagaimana merubah pola pengetahuan kita. Jikalau engkau tidak membunuh kau punya waktu maka waktu akan membunuhmu.

Tanpa terasa usiaku sudah hampir 20th baru kemarin rasanya aku digendong dan bermanja manjaan dengan ibu dan ayahku . Baru kemarin rasanya aku bersanda gurau dengan teman temanku di SD SMp atau SMA .baru kemarin rasanya aku habiskan masa mudaku dengan sahabt sahabtku tanpa menghiraukan atau tidak untuk hari esok yg lebih abadi .

Sungguh aku sangat sadar bahwa apa yang telah ku lakukan di masa lalu sampai ajal menjemput akan menjadi catatan amal perbuatanku yang harus aku pertanggungjawabkan di hadapan allah SWT.

Ya Allah seandinya takdirkan aku untuk hidup 100th , atau mungkin 1000th, dengan tanpa hidayah dan bimbinganmu ,rasanya aku blom yakin apakqh amal perbuatanku ke depan akan bisa mengimbangi atau menghapus perbuatan dosaku yang telah berlalu .

Apalagi kalau engkau panggil aku besok ,lusa, minggu depan, bulan depan , tahun depan, atau beberapa tahun ke depan .rasanya hanya ridho dan kasih sayangmu yang bisa menghapuskan dosa dosa, Ya Allah ,aku ingin skali engkau panggil aku betul betul sudah siap dan pasti mendapat ridha dariMu . Tapi sungguh aku tidak tau dan engkaulah yang Maha Tau Segalanya 

#OPINI #PMIIIBNUSINA #PMIIMATARAM 

Minggu, 22 Desember 2019

Jalan Hidup penuh perjuangan

Dalam perjalanan hidupnya, umat manusia senantiasa dihadapkan kepada pengalaman-pengalaman pristiwa alamiah yang ada di sekitarnya.

Sang Penulis Jojo Alfaraqi

Pengalama-pengalaman lahir ini merupakan sejarah hidupnya yang menegaskan dan kemudian menghidupkan serta menjadi pengalaman batinnya sebagai alat pendorong untuk mengadakan perubahan-perubahan bagi kepentingan hidup dan kehidupannya. 


Perkembangan hidupnya ini tidak terlepas dari proses pembentukan pribadi yang diwariskan berkesinambungan kepada generasi berikutnya. 


Dengan kelompoknya atau dengan masyarakatnya, mereka akan saling memberi pengaruh dalam kehidupan bersama hubungan pengaruh yang terjadi dalam suasana tata kemasyarakatan akam membentuk suatu corak dan bentuk tertentu serta kebudayaan dan peradapan, yang sejalan dengan segi pandangan hidup kemanusiaan.

Sabtu, 21 Desember 2019

PMII Rayon Ibnu Sina Gelar HARLAH KE – 13 Tahun.

pemotongan Tumpeng Harlah ke 13 oleh ketua rayon

Mataram – Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  Rayon Ibnu Sina Komisariat UIN Mataram menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) Rayon ke – 13 tahun tepat pada Malem Minggu, tanggal 21 Desember 2019. Rayon PMII Ibnu Sina secara resmi dibentuk pada bulan Februari 2006.
Tema dalam kegiatan yang membahagiakan adalah “Berkarya Menuju Perubahan di Dunia Pergerakan”. dengan semangat yang di usung dalam tema tersebut khususnya Rayon Ibnu Sina agar dapat lebih kompak lagi dengan mengenang dan berkarya didalam akademisinya dan juga  kembali memperjuangan yang telah di dahului oleh sahabat-sahabati kader maupun anggota sebelumnya.

Tusi Nurmayani Ketua Rayon PMII Ibnu Sina Menyampaikan harapannya bahwa dengan diadakannya momen harlah kali ini sebagai ajang silaturrahim dan saling mempererat tali persahabatan serta dapat mencetuskaMataram – Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  Rayon Ibnu Sina Komisariat UIN Mataram menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) Rayon ke – 13 tahun tepat pada Malem Minggu, tanggal 21 Desember 2019. Rayon PMII Ibnu Sina secara resmi dibentuk pada bulan Februari 2006.

Tema dalam kegiatan yang membahagiakan adalah “Berkarya Menuju Perubahan di Dunia Pergerakan”. dengan semangat yang di usung dalam tema tersebut khususnya Rayon Ibnu Sina agar dapat lebih kompak lagi dengan mengenang dan berkarya didalam akademisinya dan juga  kembali memperjuangan yang telah di dahului oleh sahabat-sahabati kader maupun anggota sebelumnya.

Tusi Nurmayani Ketua Rayon PMII Ibnu Sina Menyampaikan harapannya bahwa dengan diadakannya momen harlah kali ini sebagai ajang silaturrahim dan saling mempererat tali persahabatan serta dapat mencetuskan Kader kader yang berkarya untuk dunia pergerkan. dan dapat lagi dalam menjalankan tugas yang diemban oleh sahabat-sahabati pengurus, karena belakangan ini semangat diri warga rayon sedikit menurun yang tak lain penyebabnya adalah dengan saking banyaknya agenda personal atau kesibukan masing-masing pengurus.
Acara harlah tersebut dilaksanakan di Sekretariat PR. PMII Ibnu Sina yang beralamatkan di Jl. Ponpes Darul Hikmah, No 02  Karang Genteng, Kota Mataram. dengan dihadiri oleh senior alumni PMII Ibnu sina dan para undangan dan kader beserta anggota Rayon menurut penyampaian dari salah satu Pengurus Rayon yaitu sahabat yang kerap dipanggip Jojo saat itu pada selesai Kegiatan teesebut.

Ahmad Satria, Sekertaris Rayon PMII Ibnu Sina yang hari ini mengabdikan diri menjadi pejuang Rayon Ibnu sina menambahkan dalam acara harlah ke – 13 tahun kali ini mengharapkan kader maupun anggota Rayon dapat membuat sejarah baru dengan tema Berkarya ini, hal itu disampaikan mengingat bahwa Rayon PMII Ibnu Sina sudah berumur 13 tahun, dengan umur yang sudah remaja diharapkan kader mampu menjadikan wadah tersebut sebagai ruang implementasi ilmu yang ada, sehingga kader maupun anggota Rayon PMII Ibnu Sina dapat memaksimalkan kreativitas diri dengan mampu berkarya yang dapat memperkenalkan jati diri kader pmii pada saat ini. Dengan beraktivitas dengan prestasi besar entah itu dalam ruang lingkup Rayon maupun Kampus, yang tentunya tetap dalam haluan Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dan tidak melenceng dari tujuan PMII.n Kader kader yang berkarya untuk dunia pergerkan. dan dapat lagi dalam menjalankan tugas yang diemban oleh sahabat-sahabati pengurus, karena belakangan ini semangat diri warga rayon sedikit menurun yang tak lain penyebabnya adalah dengan saking banyaknya agenda personal atau kesibukan masing-masing pengurus.

Acara harlah tersebut dilaksanakan di Sekretariat PR. PMII Ibnu Sina yang beralamatkan di Jl. Ponpes Darul Hikmah, No 02  Karang Genteng, Kota Mataram. dengan dihadiri oleh senior alumni PMII Ibnu sina dan para undangan dan kader beserta anggota Rayon menurut penyampaian dari salah satu Pengurus Rayon yaitu sahabat yang kerap dipanggip Jojo saat itu pada selesai Kegiatan teesebut.

Ahmad Satria, Sekertaris Rayon PMII Ibnu Sina yang hari ini mengabdikan diri menjadi pejuang Rayon Ibnu sina menambahkan dalam acara harlah ke – 13 tahun kali ini mengharapkan kader maupun anggota Rayon dapat membuat sejarah baru dengan tema Berkarya ini, hal itu disampaikan mengingat bahwa Rayon PMII Ibnu Sina sudah berumur 13 tahun, dengan umur yang sudah remaja diharapkan kader mampu menjadikan wadah tersebut sebagai ruang implementasi ilmu yang ada, sehingga kader maupun anggota Rayon PMII Ibnu Sina dapat memaksimalkan kreativitas diri dengan mampu berkarya yang dapat memperkenalkan jati diri kader pmii pada saat ini. Dengan beraktivitas dengan prestasi besar entah itu dalam ruang lingkup Rayon maupun Kampus, yang tentunya tetap dalam haluan Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dan tidak melenceng dari tujuan PMII.

Senin, 09 Desember 2019

Lomba Hari Ibu Oleh Ibnu SIna UIN Mataram


Syarat dan Ketentuan Lomba:

1. Terbuka untuk Seluruh pengurus dan anggota PMII Se-Kota Mataram Gratis.
2. Priode lomba mulai pada tanggal 10 Desember 2019- 16 Desember 2019
3. Peserta hanya boleh mengirim 1 Foto saja bersama Ibu dan di tambahkan denga Caption ucapan selamat dalam bentuk pendek.
4.  Foto tidak mengandung unsur fornografi dan sara.
5. Peserta wajib FOLLOW Instagram @pmiiibnusinakece
6. Upload Poto dan ucapan pendek yang berkesan bersama ibu
7. Dan tambahkan hastag #pmiiibnusinakece #AkuRinduINAK #HARLAH.Ibnu.Sina-XIII
8. Foto atau selfie merupakan hasil Murni dari peserta
9. Panitia berhak menyelesaikan semua foto atau selfie yang masuk
10. Keputusan Juri tidak dapat di ganggu gugat
11. Pemenang lomba akan diumumkan  pada tanggal 21 Desember 2019. bersama dengan Acara HARLAH PMII RAYON IBNU SINA komisariat UIN Mataram yang Ke-13

https://www.instagram.com/p/B52i-0En4VS/?igshid=13qorm4h0lueo

Rabu, 04 Desember 2019

Perempuan Dalam Menjawab Tantangan 4.0

Penulis : Solatiah Nurfauzi

Dewasa ini kita sedang berada di ambang  revolusi yang akan mengubah pola hidup, seperti  cara manusia bekerja dan berinteraksi satu sama lain. Perkembangan zaman yang akan terus menerus terjadi dan sangat sulit untuk kita prediksi. Berbicara soal revolusi industri sebagaian besar dari kita pasti pernah mendengar bahkan pernah membicarakan tentang revolusi industri  4.0,  karena tidak bisa  dipungkiri bahwa kita butuh persiapan dan dipaksa untuk siap menghadapi era ini. 

Terkait revolusi industri 4.0 ini, sebenarnya kita belum mengetahui sejauh mana revolusi ini akan memberikan dampak bagi peradaban manusia dan dunia, namun kita perlu berspekulasi dengan bercermin pada revolusi industri  sebelumnya supaya kita mampu menebak apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, jadi dari itu generasi modern, generasi milenial harus mempersiapkan langkah untuk menghadapi tantangan setiap perubahan dunia. Jadi apa sebenarnya definisi Revolusi industri  itu sendiri?. Revolusi industri adalah perubahan besar cara yang ditempuh manusia dalam  memproduksi barang. Sedangkan revolusi industri 4.0 adalah peyatuan dan tekhnologi baru dalam berbagai bidang industri.

Perubahan revolusi ini tercatat sudah terjadi tiga kali, mulai dari industri 1.0 dan saat ini kita sedang berada pada era yang ke 4.0. Perubahan-perubahan yang terjadi dari revolusi industri 1.0 sampai revolusi industri 4.0 pasti diikuti dengan perubahan besar pada bidang ekonomi,politik,bahkan budaya, karena bidang-bidang tersebut sensitif dengan perubahan zaman. 

Disetiap perkembangan industri yang terjadi selalu ada dampak baik dan buruk didalamnya. Manusia dituntut untuk ikut berkembang dan berevolusi untuk dapat bertahan hidup. Terlepas dari dampak positif dari revolusi industri yang mampu menggantikan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan, ada beberapa dampak negatif yang akan muncul dari adanya revolusi industri 4.0 ini. 

Adapun dampak negatif yang mungkin akan ditimbulkan dari revolusi industri 4.0 adalah, yang pertama, mesin-mesin akan menggantikan pekerjaan manusia, sehingga ruang gerak manusia jadi sangat terbatas, yang kedua orang-orang akan pindah kekota, berpindahnya penduduk desa kekota juga cukup membawa dampak yang signifikan, karena pedesaan  yang identik dengan pertanian akan berhenti begitu saja, hal tersebut berpengaruh kesektor pertanian,dan berpindahnya penduduk kekota akan membuat kota semakin padat , yang ketiga cara memproduksi pakaian berubah, keempat sistem ekonomi baru tercipta, dan yang terakhir industrialisasi menyebabkan masalah baru karena polusi dan limbah yang dihasilkan oleh pabrik akan mencemari lingkungan dan bumi akan menjadi semakin panas. 

Dengan berbagai persoalan yang sedang dihadapi dewasa ini, lalu bagaimana perempun menyikapi tantangan revolusi industri 4.0?. Dari masa ke masa peran kaum perempuan semakin komplek baik pemikiran, gerakan, maupun  peradabannya, namun sampai saat ini perempuan masih dipandang lemah, khususnya dalam perkambangan tekhnologi.

Di era revolusi industri 4.0 ini peran dan kesempatan perempuan seharusnya sama dengan laki-laki dalam mengaktualisasikan diri, hanya saja sampai hari ini perempuan masih berupaya untuk mengubah kesenjangan-kesenjangan  dari praktek budaya patriarki yang masih membatasi ruang gerak kaum perempuan, salah satunya melalui pendidikan, dan program-program yang mengadopsi pemberdayaan perempuan, karena perempuan juga mampu berekspresi dalam menghadapi  tantangan zaman dan mampu menjadi bagian dari peradaban dunia. Perempuan memiliki peran yang sangat strategis, selain sebagai ibu rumah tangga, sekolah pertama untuk generasinya, perempuan juga memiliki peran sosial dan masyarakat. Oleh karena itu perempuan tidak cukup dengan kecantikan untuk mengahadapi tantangan dunia, namun perempuan harus kreatif dan berpendidikan. 

Tekhnologi yang semakin maju juga membuat peran perempuan semakin besar, karena perannya harus menuntun penggunaan teknologi yang menjerumus ke hal-hal yang positif kepada generasinya. Di era revolusi industri 4.0 peran perempuan di dunia kerja semakin penting, namun pada faktanya tingkat partisipasi perempuan lebih rendah dibanding laki-laki. Oleh karenanya untuk mencapai kesetaraan peran masih banyak hambatan, terutama kesenjangan pada akses dan penguasaan tekhnologi,informasi, dan komunikasi masih cukup besar, hal tersebut disebabkan oleh pendidikan. Perempuan Indonesia merupakan pengguna internet aktif, namun literasi digital rendah, karena kurangnya pelatihan dan pendidikannya yang masih rendah.

Ketelibatan perempuan dalam segala aspek kehidupan menjadi salah satu syarat dalam upaya mewujudkan pembanguna yang berkeadilan. Budaya bangsa Indonesia yang masih menganut budaya patriarki yang masih membatasi ruang gerak perempuan harus mulai diminimalisir dan dihilangkan, karena esetaraan tidak harus dipandang sebagai  hak dan kewajiban yang persis, sebab ada hal-hal tertentu dimana perempuan tidak bisa melakukannya. Meski sudah memasuki era revolusi industri 4.0 perempuan tidak bisa meninggalkan peran dan kodratnya sebagai seorang perempuan, ibu, istri bahkan peran dilingkungan sosial masyarakat.


Senin, 02 Desember 2019

Strategi Penyebaran PMII di Kampus Yang Minim PMII-nya

Penulis: : Tahir aL To’ink

PMII merupakan organisasi mahasiswa berbasis kaderisasi yang terdapat diberbagai kampus yang ada di Indonesia maupun di Negara Luar. Untuk membuat organisasi PMII menjadi organisasi terbesar dan tereksis di Indonesia tentu tidak terelepas dari strategi dan langkah penyebaran PMII yang dilakukan oleh kader dan anggoota PMII, penyebaran PMII merupakan hal yang wajib dilakukan dan hal yang tidak boleh tidak harus terus dijalankan supaya ruh organisasi tertap hidup.

Dalam melakukan penyebaran PMII kader PMII harus memahami arah strategi pengembangan PMII, yang dimana strategi penyebaran PMII harus sesuai dengan perkembangan dunia mahasiswa dan perkembangan perguruan tinggi tempat kader PMII melakukan penyebaran PMII. Penyebaran itu harus progresif dan maju, tidak normatif dan statis. Hal ini dimaksud agar ke depan arah kaderisasi PMII semakin terstruktur dan mempunyai visi yang jelas untuk mencapai cita-cita organisasi. 

Dikarenakan basis masa PMII berada di dalam lingkungan kampus, maka PMII dan kampus tidak boleh berseberangan, dalam arti ketentuan-kentuan yang terdapat dalam Perguruan Tinggi harus bisa dibaca dan diimplementasikan ke dalam pilihan pengembangan PMII. Tanpa dipungkiri walaupun PMII merupakan organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia bukan berarti kader PMII ada di semua kampus yang ada di Indonesia ini, terutama kampus-kampus umum ini, PMII juga memiliki tugas yang sampai saat ini masih menjadi problema di dalam tubuh PMII tersebut.

Misalkan dikampus-kampus umum, PMII ini saat ini sangat kesulitan untuk melakukan penyebaran atau rekrut anggota dikarenakan ada organisasi lain yang lebih memahami medan dikampus tersebut. PMII harus menjadikan kader yang sudah ada menajdi sosok figur dikampus, dengan cara kader tersebut harus memiliki Indeks Prestasi yang tinggi, memang benar IP tinggi tidak menjamin mahasiswa itu lebih baik atau lebih cerdas dari mahasiswa yang memeiliki IP rendah. Akan tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa Indeks Prestasi merupakan cerminan dari sebuah ketekunan, kegigihan dan prestasi mahasiswa pada studi perkuliahannya.

Biasanya penilaian dosen terhadap mahasiswa dilihat dari keaktifan selama kuliah berlangsung, kerjasama, prestasi akademik serta hubungan yang baik dengan dosen, dan kehadiran pada perkuliahan. Ini jarang diperhatikan oleh kader PMII, terkadang kita sadar bahwa PMII dijadikan musuh bersama didalam kampus tersebut karena penilaian orang terhadap kelakukan PMII yang dikenal anarkis, sering aksi, jarang masuk kuliah, jarang sholat dan kummel namun itu semua diabaikan oleh kader PMII.  Maka dari itu kader PMII harus mampu mengimbangi antara organisasi dengan akademisi agar penilaian orang terhadap PMII tidak lagi buruk.

Kader PMII harus berprestasi dalam potensi individu masing-masing. Skil dan potensi personal yang dimiliki harus dikembangkan sehingga akan menjadi modal dasar mahasiswa untuk membangun relasi prestasi dengan mahasiswa yang lain. Ketika potensi yang dimiliki dapat dikembangkan dengan sendirinya kader PMII akan menjadi panutan bagi mahasiswa lain yang ada di kampus tersebut.

Selanjutnya kader PMII harus menunjukkan etika yang mampu mencapai dari makna estetika tersebut, mulai dari ahklak karimah yang didukung dengan berbicara yang sopan, penampilan yang rapi dan bersih. Ahklak yang indah menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran dikampus. Siapa yang tidak tahu bahwa penampilan para aktivis, apalagi aktivis PMII yang dari dulu terkenal dengan penampilan yang urak-urakan, jarang mandi, rambut tidak pernah disisir apalagi memakai minyak rambut. Akan tetapi itu adalah fashion aktivis 90 yang sudah tidak menarik perhatian dari mahasiswa dikarenakan trend zaman dulu dengan sekarang sudah berubah dengan begitu pesatnya.

Maka dari itu kader PMII hari ini harus mampu mengikuti trend dari zaman tersebut karena seperti kutipan salah satu sahabat nabi yang mengatakan Kun Ibna Zamanika hiduplah seperti dizamanmu, ya jika dulu banyak yang tertarik dengan penampilan yang sedikit urak-urakkan, nah sekarang itu sudah tidak berlaku lagi, malah orang melihatnya akan mengejeknya. Sudah waktunya para kader dan anggota PMII berpenampilan selayaknya mahasiswa. Coba dipikirkan ketika sahabat-sahabat PMII berpenampilan yang rapi, pemikirannya kritis dengan sendirinya PMII akan dilirik oleh mahasiswa/I yang berada dilingkungan kampus tersebut, cukup memulainya dari hal yang sederhana saja akan tetapi jelas sesuai dengan keadaan pada saat ini. Hal-hal seperti ini nantinya yang akan menarik simpati mahasiswa lain.

Dengan demikian ketika mahasiswa sudah memiliki rasa simpati terhadap kader PMII disanalah tempat yang paling tepat untuk melakukan doktrinisasi tentang organisasi PMII, memberikan penjelasan bahwa PMII tidak seperti apa yang mereka dengar dan apa yang mereka pikirkan dari cerita orang-orang tidak suka dengan PMII. Memperkenalkan PMII bukan harus dengan cara menjelaskan langsung bahwa PMII itu adalah organisasi terbesar di Indonesia namun memperkenalkan PMII harus dengan cara memunculkan sosok figur yang menjadi panutan bagi mahasiswa yang lain.

“Kader PMII Harus Mampu Menyembunyikan Kepentingan di Balik Kecerdasan Kadernya. Dengan Mu PMII Pergerakan Ku, Ilmu Masihk Mete Bakti Ku Berikan”

By : Tahir aL To’ink

 

Kamis, 21 November 2019

Kisah Inspirasi pertemuan kader pmii dan senior.


 Penulis : Ahmad Satria


Seorang Kader pmii, tidak sengaja bertemu dengan seniornya disebuah Jalan raya. Ia langsung bersalaman  sambil mencium tangan seniornya. Dan lama kelamaan ngobrol kader ini tidak salah ia bertanya, dengan pertanyaanya yang tidak logis "Bang, yang manakah jalan menuju kesuksesan.? Sang Senior ini terdiam sejenak namun menjawab dengan menggunakan isarat saja. Tidak mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya, namun dia menganyunkan tangan kanan sambil menunjukkan sebuah jalan. Dan kader muda ini setelah dijawab dengan isarat langsung berpamitan mengucapkan trimakasih kepada seniornya dan bersalaman, dan kader ini segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan oleh seniornya. Karna ia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya lagi untuk meraih kesuksesan. Kader ini yakin dan bener bener ingin tahu yang namanya kesuksesan... semua pasti ingin sukses ka n. Heee... lanjut critanya. Namun setelah itu beberapa saat melangkah sang kader ini tiba-tiba menyerukan , "Ha.!!! Apa ini? kok jalan buntu!. Suara tidak menyakinkan gimana yak raut muka.x sambil ketawa... heee Nggak mungkin si abang itu bisa saja membohongiku. Namun padahal jalan itu bener sih apa yang ditunjukkan si senior itu.


Namun memang membuat bingung, karna dihadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan tersebut. Dan si anak yang haus dengan kesuksesan ini dia berpikir sejenak, "Mungkin barangkali saya salah mengerti maksud senior saya tadi". Dan kader ini balek mengejar seniornya yang masih berdiri di tempat yang tadi pas ketemu untuk menanyakan sekali lagi, "Bang, yang manakah jalan menuju sukses." dan kader ini ditunjukan ke arah yang sama. Tanpa ngomong atau bertanya kenapa balek.  Dan kader ini berjalan ke arah jalan yang tadi. tetapi masih saja menemukan sebuah tembok besar yang menutupi jalan itu.

Dan kader ini marah karna merasa dipermainkan oleh seniornya, dan kembali menemui seniornya, "Bang saya sudah mengikuti petunjukmu, Tetapi masih saja aku temui jalan buntu yang ditutupi oleh tembok itu" rasa amarahnya keluar. dan Kader ini bertanya dengan serius lagi kepada seniornya. "Bang yang manakah jalan yang bener menuju sukses?, abang jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah.!".

Akhirnya Senior Ini Berbicara "Dek, disitu jalan menuju sukses, Hanya saja beberapa langkah saja dibalik tembok itu.  Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi dibalek kesulitan. Hanya saja orang-orang yang mampu mendaki tembok itulah yang akan menemui keberhasilannya. (Anynomous)
16/11/2019

SEKOLAH KADERISASI RAYON IBNU SINA

  (e-koran rayon ibnu sina) Edisi:013 Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ibnu Sina ke 15 Komisariat UIN Mataram Men...